Jumat, 11 November 2016

Hepatitis


Nama                           : dr.Arif Rahman Nurdianto M.Imun
NIP                             : 198704162011011007
Judul                           : Naskah Siaran Radio RSPK SIDOARJO, acara DIALOG INTERAKTIF   KESEHATAN “Waspada Hepatitis B”.
Tanggal                       : 5 Oktober 2015
Pukul                           : 13.00 sd 14.00
Materi                          :

HEPATITIS
Problem penyakit liver sangat besar, 1 dari 10 masyarakat Indonesia terserang hepatitis B.Kurang lebih 20 juta masyarakat Indonesia menderita hepatitis, 15 juta diantaranya menderita hepatitis B dan 5 juta hepatitis C
Hepatitis B seperti fenomena gunung es yang hanya nampak sebagian kecil saja, yaitu hanya sekitar 30%. Sementara menurut catatan Kementrian Kesehatan sekitar 5-10 %. Sedangkan sisanya 70% tidak terjamah atau terdeteksi oleh tenaga kesehatan.
Hepatitis B dan C bila dibiarkan akan menjadi cikal bakal kanker hati. Dan pengobatannya hanya bisa dilakukan dengan transplantasi. Penyait hepatitis bukanlah penyakit yang baru. Tapi karena banyaknya penyakit lain, hepatitis seolah-olah ter-masking atau tertutup dari perhatian pemerintah ataupun head provider.
Hepatitis adalah penyakit yang tidak memberikan gejala dan keluhan pada penderitannya. Oleh sebab itu disebut sillent killer. Liver adalah organ yang kuat dan tidak “cengeng” berbeda dengan flu yang menimbulkan gejala begitu virus masuk. Sementara hepatitis tidak sama saat virus masuk, tubuh tidak memberikan reaksi sampai 15-20 tahun kemudian. Hanya saja, saat pergi ke dokter telah terjadi sirosis pada liver.
Angka penyebaran virus hepatitis di Indonesia yaitu berkisar 3-15%. Selain itu, tingginya angka penyebaran virus hepatitis juga berkaitan degan kondisi kebersihan dan kepadatan penduduk yang mempermudah penularan. Mahalnya pengobatan masih menjadi kendala utama. Terutama pada kasus hepatitis B dan C. Untuk periksa darah saja sekitar 2 juta. Apalagi pengobatan hepatitis. Pada hepatitis C, harga obatnya sangat mahal, bisa sampai ratusan juta. Untuk satu suntikan yang tiap 9 juta.
Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.
Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.
Namun hepatitis yang banyak terjadi dan dialami oleh penduduk Indonesia adalah hepatitis B.
Gambar : virus dari jenis hepatitis yang kemudian akan merusak fungsi organ hati

Berikut ini adalah cara penularan virus dari hepatitis B yang banyak terjadi dan dialami khususnya jika terjadi pada anak.
1. Penularan hepatitis B pada bayi dan anak-anak
Ø  Jika seorang ibu yang memiliki riwayat penyakit hepatitis ketika dalam mengandung sangat memungkinkan janin atau bayi yang dikandung juga terjangkit jenis hepatitis yang sama, bahkan resiko lebih besar terjadi pada bayi dibanding ibunya.
Ø  Juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan salah satu anggota keluarga yang menderita hepatitis B.
2. Pengaruh Infeksi Virus Hepatitis B
Ø  Virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan peradangan yang bersifat akut atau kronis merupakan salah satu penyebab awal kanker hati.
Ø  Jika infeksi yang terjadi pada bayi sebelum bayi berusia kurangd ari 1 tahun memiliki resiko lebih tinggi sekitar 90 % mengidap hepatitis akut atau kronis, namun sebaliknya jika infeksi hepatitis B terjadi pada bayi setelah berusia 2-5 tahun maka resiko dari penyakit hepatitis B akan berkurang sekitar 50 % bahkan apabila infeksi terjadi diatas usia 5 tahun resiko penyakit hepatitis ini hanya 5-10 %.
Ø  Diperkirakan sekitar 25 % dari anak yang teridentifikasi penyakit hepatitis kronis dapat berlanjut mejadi dan berkembang menjadi sirosis ( kerusakan pada organ hati dan pengerutan hati ) dan atau kanker hati dan pada orang dewasa hanya 15 % yang berkembang menjadi sirosis atau kanker hati.
Jenis dari penyakit hepatitis adalah :
1.      Penyakit hepatitis A
Penyakit hepatitis yan satu ini biasanya sering terjadi lewat vecal oral. Hal ini diakibatkan karena buruknya dari tingkat kebersihan si pengguna. Yang paling utama adalah di negara berkembang yang sering mengalami penyakit hepatitis. Dan selain itu juga penyebarannya yang terjadi lewat air dan makanan. Penyakit hepatitis a adalah salah satu jenis penyakit yang tidak berbahaya karena tidak aan menyebabkan kematian bagi si penderita.
2.      Penyakit hepatitis B
Penyakit hepatitis yang satu ini penularannya terjadi tida semudah pada penyakit hepatitis A. Karena penularan yang terjadi adalah lewat darah atau juga produk darah yang sudah terinfeksi oleh si penderita penyakit hepatitis B. Misalnya adalah penularan yang diperantarai jarum suntik yang digunakan secara bersama-sama. Atau bisa juga lewat hubungan seksual. Penyakit hepatitis yang satu ini biasanya terjadi menahun atau kronis dan merupakan salah satu penyakit yang kronis.
3.      Penyakit hepatitis C
Penyakit ini diakibatkan karena penularannya lewat transfusi darah dan bisa diakibatkan karena jarum suntik digunakan secara bersama-sama.
4.      Penyakit hepatitis D
Penyakit hepatitis ini adalah rekan dari infeksi virus hepatitis B sehingga virus pada penyakit hepatitis ini mengakibatkan infeksi pada hepatitis B lebih gana ddna berat.
5.      Hepatitis E
untuk penyakit hepatitis satu ini lebih mirip dengan hepatitis A.
6.      Hepatitis F
Penyakit hepatitis F adalah salah satu bentuk dari mutasi virus hepatitis B. Dan jika hal ini terjadi maka resiko dari penularannya adalah sama dengan penyakit hepatitis B.
7.      Penyakit hepatitis G
Penyakit hepatitis G diakibatkan karena virus hepatitis potensial. Penyakit hepatitis G Virus, sudah diidentifikasi dan mungkin menyebar lewat darah dan juga kontak seksual
8.      Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis:

Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang bisa dilakukan adalah :
1.      Imunisasi
Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B yang merupakan vaksin tunggal ataupun vaksin gabungan. Kekebalan terhadap Hepatitis A mencapai 99-100% sebulan setelah menerima vaksin yang ke-2 kalinya (vaksin yang kedua 6 bulan kemudian setelah yang pertama). Vaksin hepatitis A tidak boleh digunakan untuk yang berusia di bawah satu tahun. Vaksin Hepatitis B telah tersedia sejak tahun 1986 dan telah diterapkan sedikitnya pada 177 program nasional imunisasi untuk anak-anak. Kekebalan terjadi pada lebih 95% anak-anak dan dewasa muda yang menerima 3 dosis rekombinan vaksin, sebulan setelah vaksin yang ketiga (jadwal vaksinasi adalah 0, 1 bulan dan 6 bulan). Vaksinasi pada bayi yang berumur kurang dari 24 jam dapat mencegah penularan penyakit hepatitis B dari ibunya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) merekomendasikan vaksinasi pada semua anak, terutama yang baru lahir di negara-negara dimana hepatitis B marak terjadi (seperti Indonesia, terutama di NTB dan NTT) untuk mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak. Pencegahan penyakit hepatitis bisa diberikan untuk anak usia 2-18 tahun cukup sekali diberian seumur hidup mereka.
2.      Imunitas sementara.
Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang dilakukan dengan imunitas sementara. Cara ini adalah salah satu cara yang efektif bisa diberikan pada seseorang yang melakukan bepergian ke daerah endemik penyakit hepatitis dan juga pada lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik. Biasanya antivirus diberikan agar bekerja efektif setelah 2 minggu pemberian.
3.      Memelihara kebersihan diri dengan baik
4.      Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang lain adalah dengan tidak meminjam barang orang lain selama kita ragu dengan kondisi kesehatan mereka.
5.      Setia pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seksual dengan orang lain
6.      Tidak melakukan donor darah jika Anda menderita penyakit hepatitis
7.      Membersihkan ceceran darah yang ada

Bisa dilakukan salah satunya adalah dengan menggunakan obat interferon. Biasanya suntikan antiferon ini direkomendasikan selama kurang lebih empat bulan. Keberhasilan dari pengobatan ini tergantung dari beberapa faktor yang termasuk juga dengan durasi infeksi. Sekitar 50% orang dengan infeksi penyakit hepatitis B kronik setidaknya mendapatkan suatu manfaat parsial lewat pengobatan penyakit hepatitis interferon. Manfaat dari obat hepatitis ini bisa mencakup penurunan jumlah total virus dalam darah dan juga melambatnya kerusakan hati.
Saat melakukan pengobatan untuk penyakit hepatitis dengan menggunakan obat antiferon, tes darah yang dilakukan secara teratur untuk mengukur dari kadar enzim hati dalam darah acap kali dianjurkan. Tes-tes ini mengindikasikan apakah hati masih meradang atau apakah virusnya ini masih ada di dalam darah. Yang penting untuk diingat adalah bahwa tes bagi antigen permukaan hepatitis B mungkin akan positif selama beberapa minggu atau beberapa tahun setelah usainya pengobatan. Ini karena virus hepatitis B mungkin terus berada dalam darah dalam jumlah kecil. Juga pentinga yang perlu diingat adalah bahwa bahkan setelah infeksinya terkendali, hati masih membutuhkan waktu untuk menumbuhkan sel-sel sehat guna menggantikan sel-sel yang rusak atau hancur akibat dari infeksi hepatitis.
Pengobatan untuk penyakit hepatitis C kronik dilakukan dengan menggunakan interferon kemungkinan besar akan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan infeksi hepatitis B.Bagi infeksi hepatitis C kronik, interferon ini biasanya direkomendasikan tiga kali dalam seminggu untuk durasi yang sekitar antara 12 bulan samoai 2 tahun. Seperti halnya bagi infeksi pengobatan yang lazim dilakukan.
Pengobatan untuk penyakit hepatitis untuk yang kronik dengan interferon bisa mengurangi resiko dari terjadinya penyakit sirosis atau penyakit kanker hati. Oleh sebab itulah. Penting bagi Anda untuk mengikuti nasihat dokter Anda dengan akurat.

Selain itu, penyakit hepatitis dan pencegahannya yang lain adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan dibawah ini yang sangat baik bagi kesehatan :
1.      Sebaiknya hindarilah makanan yang akan menimbulkan gas, makanan seperti ketimun, ubi, singkong, kacang merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan yang lainnya.
2.      Hindarilah jenis makanan yang sudah diawetkan misalnya adalah seperti sosis, ikan asin, kornet dan lainnya.
3.      Pilihlah jenis makanan dengan kandungan lemak yang tidak terlalu tinggi misalnya adalah daging yang tidak berlemak, ikan segar, dan juga ayam tanpa kulit.
4.      Pilihlah jenis sayuran dengan kandungan serat didalamnya misalnya adalah seperti bayam, wortel, buah bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, dan juga kangkung serta lain sebagainya.
5.    Bumbu-bumbu yang tidak terlalu merangsang, misalnya adalah seperti salam, laos, kunyit, bawang merah, bawang putih dan juga ketumbar.
6.      Hindari jenis makanan dengan kandungan lemak seperti daging babi, usus, babat, otak, dan juga sumsum serta santan kental.
7.      Hindarilah penggunaan dari kelapa, minyak kelapa dan juga minyak hewan, margarin, serta mentega
8.      Membatasi asupan makanan seperti daging 3 kali seminggu, Anda bisa makan sering ikan dan ayam tanpa kulit sebagai pengganti dari daging
9.      Menggunakan susu skim sebagai pengganti dari susu penuh
10.  Membatasi asupan dari penggunaan kuning telur hingga 3 butir dalam seminggu.
11.  Menggunakan tahu, tempe, dan juga hasil olahan dari kacang-kacangan yang lainnya.
12.  Membatasi asupan penggunaan gula, makanan, minuman yang manis.

Itulah informasi mengenai penyakit hepatitis dan pencegahannya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semuanya. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar