Nama : dr.Arif Rahman Nurdianto M.Imun
NIP :
198704162011011007
Judul : Naskah
Siaran Radio RSPK SIDOARJO, acara DIALOG INTERAKTIF KESEHATAN “Waspada Hepatitis B”.
Tanggal : 5
Oktober 2015
Pukul :
13.00 sd 14.00
Materi :
HEPATITIS
Problem penyakit liver sangat besar, 1 dari 10
masyarakat Indonesia terserang hepatitis B.Kurang lebih 20 juta masyarakat Indonesia menderita hepatitis, 15 juta
diantaranya menderita hepatitis B dan 5 juta hepatitis C.
Hepatitis B seperti fenomena gunung es yang hanya
nampak sebagian kecil saja, yaitu hanya sekitar 30%. Sementara menurut catatan
Kementrian Kesehatan sekitar 5-10 %. Sedangkan sisanya 70% tidak terjamah atau
terdeteksi oleh tenaga kesehatan.
Hepatitis B dan C bila dibiarkan akan menjadi cikal bakal kanker
hati. Dan pengobatannya hanya bisa dilakukan dengan transplantasi. Penyait
hepatitis bukanlah penyakit yang baru. Tapi karena banyaknya penyakit lain,
hepatitis seolah-olah ter-masking atau tertutup dari perhatian pemerintah
ataupun head provider.
Hepatitis adalah penyakit yang tidak memberikan gejala dan keluhan pada
penderitannya. Oleh sebab itu disebut sillent killer. Liver adalah organ yang
kuat dan tidak “cengeng” berbeda dengan flu yang menimbulkan gejala begitu
virus masuk. Sementara hepatitis tidak sama saat virus masuk, tubuh tidak
memberikan reaksi sampai 15-20 tahun kemudian. Hanya saja, saat pergi ke dokter
telah terjadi sirosis pada liver.
Angka
penyebaran virus hepatitis di Indonesia yaitu berkisar 3-15%. Selain itu,
tingginya angka penyebaran virus hepatitis juga berkaitan degan kondisi
kebersihan dan kepadatan penduduk yang mempermudah penularan. Mahalnya
pengobatan masih menjadi kendala utama. Terutama pada kasus hepatitis B dan C.
Untuk periksa darah saja sekitar 2 juta. Apalagi pengobatan hepatitis. Pada
hepatitis C, harga obatnya sangat mahal, bisa sampai ratusan juta. Untuk satu
suntikan yang tiap 9 juta.
Penyakit
Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis
dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan
sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk
kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena
berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang
dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati.
Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis
banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan
pada hati (liver). Banyak
hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan
adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat
berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan
pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit
hepatitis.
Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak
pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa
dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12
bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang
dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.
Namun hepatitis yang banyak
terjadi dan dialami oleh penduduk Indonesia adalah hepatitis B.
Gambar : virus dari jenis hepatitis yang kemudian akan merusak fungsi
organ hati
Berikut ini adalah cara
penularan virus dari hepatitis B yang banyak terjadi dan dialami khususnya jika
terjadi pada anak.
1. Penularan hepatitis B pada bayi dan anak-anak
Ø Jika
seorang ibu yang memiliki riwayat penyakit hepatitis ketika dalam mengandung
sangat memungkinkan janin atau bayi yang dikandung juga terjangkit jenis
hepatitis yang sama, bahkan resiko lebih besar terjadi pada bayi dibanding
ibunya.
Ø Juga
dapat terjadi melalui kontak langsung dengan salah satu anggota keluarga yang
menderita hepatitis B.
2. Pengaruh Infeksi Virus Hepatitis B
Ø Virus
hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan peradangan yang bersifat akut atau kronis
merupakan salah satu penyebab awal kanker hati.
Ø Jika
infeksi yang terjadi pada bayi sebelum bayi berusia kurangd ari 1 tahun
memiliki resiko lebih tinggi sekitar 90 % mengidap hepatitis akut atau kronis,
namun sebaliknya jika infeksi hepatitis B terjadi pada bayi setelah berusia 2-5
tahun maka resiko dari penyakit hepatitis B akan berkurang sekitar 50 % bahkan
apabila infeksi terjadi diatas usia 5 tahun resiko penyakit hepatitis ini hanya
5-10 %.
Ø Diperkirakan
sekitar 25 % dari anak yang teridentifikasi penyakit hepatitis kronis dapat
berlanjut mejadi dan berkembang menjadi sirosis ( kerusakan pada organ hati dan
pengerutan hati ) dan atau kanker hati dan pada orang dewasa hanya 15 % yang
berkembang menjadi sirosis atau kanker hati.
Jenis dari penyakit hepatitis adalah :
Penyakit hepatitis yan satu ini biasanya sering
terjadi lewat vecal oral. Hal ini diakibatkan karena buruknya dari tingkat
kebersihan si pengguna. Yang paling utama adalah di negara berkembang yang
sering mengalami penyakit hepatitis. Dan selain itu juga penyebarannya yang
terjadi lewat air dan makanan. Penyakit hepatitis a adalah salah satu jenis
penyakit yang tidak berbahaya karena tidak aan menyebabkan kematian bagi si
penderita.
Penyakit hepatitis yang satu ini penularannya
terjadi tida semudah pada penyakit hepatitis A. Karena penularan yang terjadi
adalah lewat darah atau juga produk darah yang sudah terinfeksi oleh si
penderita penyakit hepatitis B. Misalnya adalah penularan yang diperantarai
jarum suntik yang digunakan secara bersama-sama. Atau bisa juga lewat hubungan
seksual. Penyakit hepatitis yang satu ini biasanya terjadi menahun atau kronis
dan merupakan salah satu penyakit yang kronis.
Penyakit ini diakibatkan karena penularannya
lewat transfusi darah dan bisa diakibatkan karena jarum suntik digunakan secara
bersama-sama.
4. Penyakit
hepatitis D
Penyakit hepatitis ini adalah rekan dari infeksi
virus hepatitis B sehingga virus pada penyakit hepatitis ini mengakibatkan
infeksi pada hepatitis B lebih gana ddna berat.
5. Hepatitis
E
untuk penyakit hepatitis satu ini lebih mirip
dengan hepatitis A.
6. Hepatitis
F
Penyakit hepatitis F adalah salah satu bentuk
dari mutasi virus hepatitis B. Dan jika hal ini terjadi maka resiko dari
penularannya adalah sama dengan penyakit hepatitis B.
7. Penyakit
hepatitis G
Penyakit hepatitis G diakibatkan karena virus
hepatitis potensial. Penyakit hepatitis G Virus, sudah diidentifikasi dan
mungkin menyebar lewat darah dan juga kontak seksual
8. Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis:
Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang bisa
dilakukan adalah :
1. Imunisasi
Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B yang merupakan vaksin tunggal ataupun vaksin gabungan. Kekebalan terhadap Hepatitis A mencapai 99-100% sebulan setelah menerima vaksin yang ke-2 kalinya (vaksin yang kedua 6 bulan kemudian setelah yang pertama). Vaksin hepatitis A tidak boleh digunakan untuk yang berusia di bawah satu tahun. Vaksin Hepatitis B telah tersedia sejak tahun 1986 dan telah diterapkan sedikitnya pada 177 program nasional imunisasi untuk anak-anak. Kekebalan terjadi pada lebih 95% anak-anak dan dewasa muda yang menerima 3 dosis rekombinan vaksin, sebulan setelah vaksin yang ketiga (jadwal vaksinasi adalah 0, 1 bulan dan 6 bulan). Vaksinasi pada bayi yang berumur kurang dari 24 jam dapat mencegah penularan penyakit hepatitis B dari ibunya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) merekomendasikan vaksinasi pada semua anak, terutama yang baru lahir di negara-negara dimana hepatitis B marak terjadi (seperti Indonesia, terutama di NTB dan NTT) untuk mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak. Pencegahan penyakit hepatitis bisa diberikan untuk anak usia 2-18 tahun cukup sekali diberian seumur hidup mereka.
Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B yang merupakan vaksin tunggal ataupun vaksin gabungan. Kekebalan terhadap Hepatitis A mencapai 99-100% sebulan setelah menerima vaksin yang ke-2 kalinya (vaksin yang kedua 6 bulan kemudian setelah yang pertama). Vaksin hepatitis A tidak boleh digunakan untuk yang berusia di bawah satu tahun. Vaksin Hepatitis B telah tersedia sejak tahun 1986 dan telah diterapkan sedikitnya pada 177 program nasional imunisasi untuk anak-anak. Kekebalan terjadi pada lebih 95% anak-anak dan dewasa muda yang menerima 3 dosis rekombinan vaksin, sebulan setelah vaksin yang ketiga (jadwal vaksinasi adalah 0, 1 bulan dan 6 bulan). Vaksinasi pada bayi yang berumur kurang dari 24 jam dapat mencegah penularan penyakit hepatitis B dari ibunya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) merekomendasikan vaksinasi pada semua anak, terutama yang baru lahir di negara-negara dimana hepatitis B marak terjadi (seperti Indonesia, terutama di NTB dan NTT) untuk mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak. Pencegahan penyakit hepatitis bisa diberikan untuk anak usia 2-18 tahun cukup sekali diberian seumur hidup mereka.
2. Imunitas
sementara.
Penyakit hepatitis dan pencegahannya yang
dilakukan dengan imunitas sementara. Cara ini adalah salah satu cara yang
efektif bisa diberikan pada seseorang yang melakukan bepergian ke daerah
endemik penyakit hepatitis dan juga pada lingkungan dengan sanitasi yang kurang
baik. Biasanya antivirus diberikan agar bekerja efektif setelah 2 minggu
pemberian.
3. Memelihara
kebersihan diri dengan baik
4. Penyakit
hepatitis dan pencegahannya yang lain adalah dengan tidak meminjam barang orang
lain selama kita ragu dengan kondisi kesehatan mereka.
5. Setia
pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seksual dengan orang lain
6. Tidak
melakukan donor darah jika Anda menderita penyakit hepatitis
7. Membersihkan
ceceran darah yang ada
Bisa dilakukan
salah satunya adalah dengan menggunakan obat interferon. Biasanya
suntikan antiferon ini direkomendasikan selama kurang lebih empat bulan.
Keberhasilan dari pengobatan ini tergantung dari beberapa faktor yang termasuk
juga dengan durasi infeksi. Sekitar 50% orang dengan infeksi penyakit hepatitis B kronik
setidaknya mendapatkan suatu manfaat parsial lewat pengobatan penyakit
hepatitis interferon. Manfaat dari obat hepatitis ini bisa mencakup penurunan
jumlah total virus dalam darah dan juga melambatnya kerusakan hati.
Saat
melakukan pengobatan untuk penyakit hepatitis dengan menggunakan obat
antiferon, tes darah yang dilakukan secara teratur untuk mengukur dari kadar
enzim hati dalam darah acap kali dianjurkan. Tes-tes ini
mengindikasikan apakah hati masih meradang atau apakah virusnya ini masih ada
di dalam darah. Yang penting untuk diingat adalah bahwa tes bagi antigen permukaan
hepatitis B mungkin akan positif selama beberapa minggu atau beberapa tahun
setelah usainya pengobatan. Ini karena virus hepatitis B mungkin terus berada
dalam darah dalam jumlah kecil. Juga pentinga yang perlu diingat adalah bahwa
bahkan setelah infeksinya terkendali, hati masih membutuhkan waktu untuk
menumbuhkan sel-sel sehat guna menggantikan sel-sel yang rusak atau hancur
akibat dari infeksi hepatitis.
Pengobatan untuk penyakit hepatitis C kronik
dilakukan dengan menggunakan interferon kemungkinan besar akan berlangsung
lebih lama dibandingkan dengan infeksi hepatitis B.Bagi infeksi hepatitis C kronik,
interferon ini biasanya direkomendasikan tiga kali dalam seminggu untuk durasi
yang sekitar antara 12 bulan samoai 2 tahun. Seperti halnya bagi infeksi
pengobatan yang lazim dilakukan.
Pengobatan
untuk penyakit hepatitis untuk yang kronik dengan interferon
bisa mengurangi resiko dari terjadinya penyakit sirosis atau penyakit kanker
hati. Oleh sebab itulah. Penting bagi Anda untuk mengikuti nasihat dokter Anda
dengan akurat.
Selain itu, penyakit hepatitis dan pencegahannya
yang lain adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan dibawah ini yang sangat
baik bagi kesehatan :
1. Sebaiknya
hindarilah makanan yang akan menimbulkan gas, makanan seperti ketimun, ubi,
singkong, kacang merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan yang lainnya.
2. Hindarilah
jenis makanan yang sudah diawetkan misalnya adalah seperti sosis, ikan asin,
kornet dan lainnya.
3. Pilihlah
jenis makanan dengan kandungan lemak yang tidak terlalu tinggi misalnya adalah
daging yang tidak berlemak, ikan segar, dan juga ayam tanpa kulit.
4. Pilihlah
jenis sayuran dengan kandungan serat didalamnya misalnya adalah seperti bayam,
wortel, buah bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, dan juga
kangkung serta lain sebagainya.
5. Bumbu-bumbu
yang tidak terlalu merangsang, misalnya adalah seperti salam, laos, kunyit,
bawang merah, bawang putih dan juga ketumbar.
6. Hindari
jenis makanan dengan kandungan lemak seperti daging babi, usus, babat, otak,
dan juga sumsum serta santan kental.
7. Hindarilah
penggunaan dari kelapa, minyak kelapa dan juga minyak hewan, margarin, serta
mentega
8. Membatasi
asupan makanan seperti daging 3 kali seminggu, Anda bisa makan sering ikan dan
ayam tanpa kulit sebagai pengganti dari daging
9. Menggunakan
susu skim sebagai pengganti dari susu penuh
10. Membatasi
asupan dari penggunaan kuning telur hingga 3 butir dalam seminggu.
11. Menggunakan
tahu, tempe, dan juga hasil olahan dari kacang-kacangan yang lainnya.
12. Membatasi
asupan penggunaan gula, makanan, minuman yang manis.
Itulah informasi mengenai penyakit hepatitis dan
pencegahannya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semuanya. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar